Slide # 1

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Baru belajar ngeblog gan..... Read More

Selasa, 22 Juli 2014

JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA



IP V4 ( ALAMAT IP VERSI 4 )

IPv4 adalah salah satu jenis pengalamatan jaringan yang digunakan dalam Protocol TCP/IP.
yang memiliki panjang 32 bit dan terbagi menjadi 4 segmen dengan masing-masing segmen terdiri dari 8 bit.
dengan format sebagai berikut.
Bentuk Biner :
11111111.11111111.11111111.11111111
dan direpresentasikan menjadi
255.255.255.255.255
IPv4 yang terdiri dari 32 bit itu dapat mengalamati hingga 4 miliar host di seluruh dunia.
hitung sendiri dengan mempangkatkan jumlah nilai per segmen.
2 pangkat 32 ( 32 bit ).
Representasi Alamat IPv4
Alamat IPv4 biasanya dituliskan dalam 4 segmen yang masing-masing dibatasi oleh tanda titik.
Contoh :

192.0.2.235
Tetapi berdasarkan Wikipedia Admin menemukan bahwa format penulisan Ip address bisa juga memakai
1. Decimal bertitik
2. Hexadecimal bertitik
3. Octal bertitik
4. Decimal
5. Hexadecimal
6. octal
Jadi IP address dapat dituliskan dalam format bilangan yang lainnya.
Contoh representasinya :
1. Decimal bertitik
192.0.2.235
2. Hexadecimal bertitik
0xC0.0×00.0×02.0xEB   (Setiap oktet di konversikan ke bentuk                            Hexadecimal )
3. Octal bertitik
0300.0000.0002.0353 ( Setiap oktet masing-masing dikonversika ke              bentuk octal )
4. Decimal
3221226219 ( Ke 32 bit diubah ke bemtuk decimal )
5. Hexadecimal
0xC00002EB  (diambil dari tiap oktet tanpa tanda titik )
6. Octal
030000001353  ( Ke 32 bit diubah ke bentuk octal )
Jenis-jenis alamat
Alamat IPv4 terbagi menjadi beberapa jenis, yakni sebagai berikut:
·         Alamat Unicast, merupakan alamat IPv4 yang ditentukan untuk sebuah antarmuka jaringan yang dihubungkan ke sebuahInternetwork IP. Alamat unicast digunakan dalam komunikasi point-to-point atau one-to-one.
·         Alamat Broadcast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh setiap node IP dalam segmen jaringan yang sama. Alamat broadcast digunakan dalam komunikasi one-to-everyone.
·         Alamat Multicast, merupakan alamat IPv4 yang didesain agar diproses oleh satu atau beberapa node dalam segmen jaringan yang sama atau berbeda. Alamat multicast digunakan dalam komunikasi one-to-many.
Alokasi Alamat IP Kelas 4
Jumlah IP address yang tersedia adalah 4 milyar lebih yang harus dibagikan kepada seluruh pengguna Jaringan internet yang ada di Dunia,
Pembagian ini dilakukan untuk mempermudah pengalokasiannya pada jaringan atau host .
IP addres dapat dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu :
1. Network ID
Network ID digunakan untuk mengidentisifikasi suatu Network.Dalam banyak kasus, sebuah alamat network identifier adalah sama dengan segmen jaringan fisik dengan batasan yang dibuat dan didefinisikan oleh router IP. Meskipun demikian, ada beberapa kasus di mana beberapa jaringan logis terdapat di dalam sebuah segmen jaringan fisik yang sama dengan menggunakan sebuah praktek yang disebut sebagai multinetting. Semua sistem di dalam sebuah jaringan fisik yang sama harus memiliki alamat network identifier yang sama. Network identifier juga harus bersifat unik dalam sebuah Internetwork. Jika semua node di dalam jaringan logis yang sama tidak dikonfigurasikan dengan menggunakan network identifier yang sama, maka terjadilah masalah yang disebut dengan routing error.
Alamat network identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255.
2. Host ID
     Host ID,  Host address (alamat host)  digunakan khusus untuk mengidentifikasikan alamat host (dapat berupa workstation, server atau sistem lainnya yang berbasis teknologi TCP/IP) di dalam jaringan. Nilai host identifier tidak boleh bernilai 0 atau 255 dan harus bersifat unik di dalam network identifier/segmen jaringan di mana ia berada.
Penetuan letak dari Network ID dan Host ID berbeda tiap kelas IP addres.
Berikut Kelas-Kelas IP Addres
1. Kelas A

Alamat-alamat kelas A diberikan untuk jaringan skala besar. Nomor urut bit tertinggi di dalam alamat IP kelas A selalu diset dengan nilai 0 (nol). Tujuh bit berikutnya—untuk melengkapi oktet pertama—akan membuat sebuah network identifier. 24 bit sisanya (atau tiga oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Ini mengizinkan kelas A memiliki hingga 126 jaringan, dan 16581375 host tiap jaringannya. Alamat dengan oktet awal 127 tidak diizinkan, karena digunakan untuk mekanisme Interprocess Communication (IPC) di dalam mesin yang bersangkutan.
Bentuk IP dimulai dari 1-126 pada oktet pertama selanjutnya bebas sampai 255
contoh :
125.221.26.28
Letak Network ID dan Host ID
Pada Ip Addres kelas A Network ID adalah 8 bit pertama dan 24 bit sisanya merupakan Host ID
125 (Network ID ), 221.26.28 ( Host ID )
IP kelas A digunakan untuk jaringan dengan host yang sangat besar jumlahnya 255.255.255 host = 16581375 Host
2. Kelas B
Alamat-alamat kelas B dikhususkan untuk jaringan skala menengah hingga skala besar. Dua bit pertama di dalam oktet pertama alamat IP kelas B selalu diset ke bilangan biner 10. 14 bit berikutnya (untuk melengkapi dua oktet pertama), akan membuat sebuahnetwork identifier. 16 bit sisanya (dua oktet terakhir) merepresentasikan host identifier. Kelas B dapat memiliki 16,384 network, dan 65,534 host untuk setiap network-nya.
oktet pertama bernilai antara 128–191 dengan 16 bit pertama adalah Network ID dan 16 bit sisanya merupakan Host ID
Contoh :
168.206.26.28
dengan 168.206 (Netwok ID ) dan 26.28 ( Host ID )
3. Kelas C
Alamat IP kelas C digunakan untuk jaringan berskala kecil. Tiga bit pertama di dalam oktet pertama alamat kelas C selalu diset ke nilai biner 110. 21 bit selanjutnya (untuk melengkapi tiga oktet pertama) akan membentuk sebuah network identifier. 8 bit sisanya (sebagai oktet terakhir) akan merepresentasikan host identifier. Ini memungkinkan pembuatan total 2,097,152 buah network, dan 254 host untuk setiap network-nya.
Contoh :
192.168.26.28
Dengan 192.168.26 (Network ID ) dan 28 ( Host ID )
4. Kelas D
    Alamat IP kelas D disediakan hanya untuk alamat-alamat IP multicast, sehingga berbeda dengan tiga kelas di atas. Empat bit pertama di dalam IP kelas D selalu diset ke bilangan biner 1110. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.
Karena IP kelas D adalah IP untuk multicast maka tidak dikenal namanya Network ID dan Host ID, Jadi dalam IP ini tak ada hal seperti itu .
5. Kelas E
     Alamat IP kelas E disediakan sebagai alamat yang bersifat “eksperimental” atau percobaan dan dicadangkan untuk digunakan pada masa depan. Empat bit pertama selalu diset kepada bilangan biner 1111. 28 bit sisanya digunakan sebagai alamat yang dapat digunakan untuk mengenali host.


JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA

Beberapa perbandingan utama IPv4 dan IPv6 :
IPv4
IPv6
Panjang alamat 32 bit (4 bytes)
Panjang alamat 128 bit (16 bytes)
Dikonfigurasi secara manual atau DHCP IPv4
Tidak harus dikonfigurasi secara manual, bisa menggunakan address autoconfiguration.
Dukungan terhadap IPSec opsional
Dukungan terhadap IPSec dibutuhkan
Fragmentasi dilakukan oleh pengirim dan pada router, menurunkan kinerja router.
Fragmentasi dilakukan hanya oleh pengirim.
Tidak mensyaratkan ukuran paket pada link-layer dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 576 byte.
Paket link-layer harus mendukung ukuran paket 1280 byte dan harus bisa menyusun kembali paket berukuran 1500 byte
Checksum termasuk pada header.
Cheksum tidak masuk dalam header.
Header mengandung option.
Data opsional dimasukkan seluruhnya ke dalam extensions header.
Menggunakan ARP Request secara broadcast untuk menterjemahkan alamat IPv4 kealamat link-layer.
ARP Request telah digantikan oleh Neighbor Solitcitation secara multicast.
Untuk mengelola keanggotaan grup pada subnet lokal digunakan Internet Group
Management Protocol (IGMP).
IGMP telah digantikan fungsinya oleh Multicast Listener Discovery (MLD).


JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA

PERBEDAAN SINYAL ANALOG DAN DIGITAL
Data Analog
Sinyal analog disebut juga broadband merupakan gelombang elektronik yang bervariasidan secara kontinyu di transmisikan melalui beragam media tergantung frekuensinyaa. Sinyal analog bisa dirubah ke bentuk digital dengan dimodulasi terlebih dahulu. Dua parameter terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu amplitudo, frekuensi dan phase.
· Amplitudo : ukuran tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog.
· Frekuensi : jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik.
· Phase : besar sudut dari sinyal analog pada saat tertentu.




Data Analog disebarluaskan melalui gelombang elekromagnetik (gelombang radio) secara terus menerus, yang banyak dipengaruhi oleh faktor pengganggu atau penghalang. Analog merupakan bentuk komunikasi elektromagnetik yang merupakan proses pengiriman sinyal pada gelombang elektromagnetik dan bersifat variable yang berurutan. Jadi sistem analog merupakan suatu bentuk sistem komunikasi elektromagnetik yang menggantungkan proses pengiriman sinyalnya pada gelombang elektromagnetik.

Kecepatan gelombang ini disebut dengan Hertz (Hz) yang diukur dalam satuan detik. Misal dalam satu detik gelombang dikirim sebanyak 1000, maka disebut dengan 1000 Hertz.
Kekurangan sistem analog ini adalah pengiriman sinyal agak lambat dan sering terjadi error. 
Signal analog dapat digunakan dalam media tertutup seperti kabel coaxial, TV kabel dan kabel tembaga . Signal analog dapat pula digunakan melalui medium terbuka seperti gelombang mikro, telepon rumah tanpa kabel dan telepon seluler.

kelemahan sinyal analog :
·         semakin jauh jarak semakin lemah sinyal. (bisa diatasi dengan penguat sinyal atau amplifier)
·         rentan terhadap intrefensi listrik atau noise” dari dalam jalur. Kabel listrik, petir dan mesin-mesin listrik semua menginjeksikan noise dalam bentuk elektrik pada signal analog

Data Digital

Sinyal Digital disebut juga baseband .Sebagai ganti gelombang maka signal pada sistem digital ditransmisikan dalam bentuk bit bit biner. Sistem biner adalah sistem on – off (atau sistem 1 – 0 ), jadi bila ada tegangan atau on maka di angkakan 1, sedang bila tidak ada tegangan  atau off maka diangkakan 0.  Meski memiliki kelemahan terhadap nosie inteferensi listrik apabila jarak semakin jauh, namun signal digital masih dapat diperbaiki atau “direparasi” artinya dengan cara membangkitkan ulang bit-bit tersebut dengan tidak meregenerasi noise.










Perbedaan analog dengan digital :


Senin, 21 Juli 2014

JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA

Pengertian, Perangkat dan Protokol 7 Layer OSI, Beserta Fungsi dari Massing-Masing Layer
Teman-teman ada yang tahu gak sama artikel ini yang berjudul 7 OSI layer ? pasti banyak diantara kalian yang belum tahu, dan Pasti kalian semua akan bertanya : Apa Itu 7 layer OSI?, Apa saja Perangkat yang ada hubungannya dengan 7 Layer OSI?, dan Apa Fungsi dari masing-masing Layer yang disebutkan?.Mari disimak infonya !
Pengertian 7 Layer OSI
7 Layer OSI adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International Organization for Standardization (ISO) di Eropa pada tahun 1977. OSI mempunyai sebuah kepanjangan, yaitu : Open System Inter Connection yang merupakan Kumpulan Layer-layer yang tidak salingbergantungan namun saling berkaitan satu sama lainnya, maksud dari pernyataan tersebut adalah masing-masing Layer sudah mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing dan Saling mengisi satu sama lain, dan sama halnya dengan sebuah kerjasama Kelompok. jika salah satu dari Layer tersebut tidak digunakan berarti tidak akan Terbentuk jaringan.
Komponen Penyusun 7 Layer OSI
7 OSI Layer memiliki 7 Layer yang Terdiri dari :
  1. Physical Layer 
  2. DataLink Layer 
  3. Network Layer 
  4. Transport Layer 
  5. Session Layer 
  6. Presentation Layer 
  7. Application Layer.
Dari ke Tujuh layer tersebuat mempunyai 2 (dua) Tingkatan Layer, yaitu:
  1. Lower Layer yang meliputi : Physical Layer, DataLink Layer, dan Network Layer.
  2. Upper Layer yang meliputi : Transport Layer, Session Layer, Presentation Layer, dan Application Layer 
Fungsi Masing-Masing Layer beserta Protokol dan Perangkatnya
Dari ke Tujuh Layer tersebut juga mempunyai Tugas dan Tanggung Jawab masing-masing, yaitu :
  1. Physical Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan, topologi jaringan dan pengabelan. Adapun perangkat-perangkat yang dapat dihubungkan dengan Physical layer adalah NIC (Network Interface Card) berikut dengan Kabel - kabelnya
  2. DataLink Layer : Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokkan menjadi format yangdisebut sebagai frame. Pada Layer ini terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras seperti Halnya MAC Address, dan menetukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti HUB, Bridge, Repeater, dan Switch layer 2 (Switch un-manage) beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi Layer ini menjadi dua Layer anak, yaitu lapisan Logical Link Control (LLC) dan lapisan Media Access Control (MAC).
  3. Network Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket, dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan Router dan Switch layer-3 (Switch Manage).
  4. Transport Layer : Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada layer ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses (acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang di tengah jalan.
  5. Session Layer : Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di layer ini juga dilakukan resolusi nama.
  6. Presentation Layer : Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam Layer ini adalah perangkat lunak redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation (dalam Windows NT) dan juga Network shell (semacam Virtual Network Computing (VNC) atau Remote Desktop Protocol (RDP)).
  7. Application Layer : Berfungsi sebagai antarmuka dengan aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan. Protokol yang berada dalam layer  ini adalah HTTP, FTP, SMTP, dan NFS.


Jumat, 18 Juli 2014

JARINGAN KOMPUTER DAN KOMUNIKASI DATA

DYNAMIC ROUTING 

Dynamic routing biasanya digunakan untuk mengantisipasi kelemahan static routing yang tidak dapat mencari jalur alternative .jika jalur pengiriman putus sehingga pake data tidak dapat terkirim. Dynamic routing secara umum dapat dibagi menjasi 2 kategori, 
yaitu Distance Vector dan link state routing protocol. antara lain : 
Routing Information Protocol (RIP), InteriorGateway Routing Protocol 
(IGRP), Enhanced Interior Gateway Routing Protocol (EIGRP),Open Shortest Path First (OSPF). Sebelum masuk pada pembahasan konfigurasi dynamic router, ada beberapa hal yang perlu dipahami, antara lain : 


  1. Autonomous system 
  2. interdomain vs. intradomain routing 
  3. Distance vector vs. link state routing algorithms
Autonomous System adalah region dari Internet yang diatur  (administered ) oleh satu entitas. Routing dalam satu Autonomous System (intradomain routing) memiliki AS number yang sama dan dapat saling bertukar informasi. Sedangkan routing antar AS 
number yang berbeda (interdomain routing) memilki AS number yang berbeda dan tidak dapat salaing bertukar informasi.
Perbedaan Intradomain dan Interdomain routing
Intradomain Routing
  • Routing di dalam suatu AS 
  • Mengabaikan Internet di luar AS 
  • Protokol untuk Intradomain routing juga disebut Interior Gateway 
  • Protocol atau IGP 
  • Protokol yang populer :
    • RIP (sederhana, lama) 
    • OSPF (lebih baik)
Interdomain Routing
  • Routing antara AS 
  • Mengasumsikan Internet terdiri dari sekumpulan interkoneksi AS 
  • Normalnya, ada satu dedicated router pd tiap AS yg menangani 
  • trafik interdomain 
  • Protokol utk interdomain routing disebut Exterior Gateway 
  • Protocol atau EGP 
  • Protokol routing:
    • EGP 
    • BGP (lebih baru)

Konfigurasi Dynamic Routing 
1. Routing Information Protocol (RIP) 
RIP (Routing Information Protocol) adalah routing protocol yang 
paling sederhana yang termasuk jenis distance vektor. RIP menggunakan jumlah 
lompatan (hop count) sebagai metric dengan 15 hop maksimum. Jadi hop-count yang ke-16 tidak dapat tercapai dan router akan memberikan pesan error ?destination is 
unreachable? (tu- juan tidak tercapai). Daftar tabel route RIP ini akan di-update setiap 
30 detik dan administrative distance untuk RIP adalah 120.
Untuk menerapkan RIP ke suatu router, digunakan perintah sebagai 
berikut: 
Router (config)# router rip 
Untuk menerapkan router RIP tersebut ke suatu network address: 
Router (config-router )#network <network ID> Konfigurasi router menggunakan RIP router pada skenario praktikum adalah sebagai berikut:
Konfigurasi interface :
Router 1 
S0 : 192.168.4.1/24 E0 : 192.168.1.1/24 
Router 2 
S0 : 192.168.4.2/24 S1 : 192.168.5.1/24 E0 : 192.168.2.1/24 
Router 3 
S0 : 192.168.5.2/24 E0 : 192.168.3.1/24 
PC 1 
E0 : 192.168.1.2/24 
PC 2 
E0 : 192.168.2.2/24 
PC 3 
E0 : 192.168.3.2/24

Konfigurasi RIP Routing pada Router1: 
Router1(config)#ip routing 
Router1(config)# router rip 
Router1(config-router )#network 192.168.1.0 
Router1(config-router )#network 192.168.4.0 
Router1(config-router )#^Z 
Router1#copy run start 
Untuk mengetahui konfigurasi routing pada router1 digunakan perintah show ip route. Jika router lain yang berhubungan dengan router1 belum di-set dengan RIP, maka konfigurasi belum akan muncul. Oleh sebab itu router-router lain yang terhubung dengan Router1 jugah harus di-setting.
Konfigurasi RIP Routing pada Router2: 
Router2(config)#ip routing 
Router2(config)# router rip 
Router2(config-router )#network 192.168.2.0 
Router2(config-router )#network 192.168.4.0 
Router2(config-router )#network 192.168.5.0 
Router2(config-router )#^Z 
Router1#copy run start
Konfigurasi RIP Routing pada Router3: 
Router3(config)#ip routing 
Router3(config)# router rip 
Router3(config-router )#network 192.168.3.0 
Router3(config-router )#network 192.168.5.0 
Router3(config-router )#^Z 
Router3#copy run start 
Sekarang setelah semua router yang berhubungan dengna 
protokol RIP telah dikonfigurasi, maka konfigurasinya bisa dilihat dengan mengetikkan 
perintah show ip route.
Yang perlu diperhatikan dalam tampilan informasi adalah setelah kode “R” yang membuat konfigurasi untuk protokol RIP. RIP routing merupakan jenis protocol routing yang classful, yaitu protokol routing yang tidak mengenal subnetting. Sebagai contoh jika alamat jaringan hasil subneting adalah 164.10.2.0 dengan subnet 
mask 255.255.254.0, maka jika menggunakan protocol RIP routing 
alamat jaringannya menjadi 164.10.0.0 Seperti yang telah dibahas sebelumnya, RIP mempunyai default update setiap 30 detik. Disamping itu RIP juga mempunyai
beberapa jenis timer lainnya yang juga perlu diketahui sebagai 
berikut:
  • Invalid timer adalah waktu dalam detik dimana suatu route dinyatakan tidak berfungsi (invalid) 
  • Holddown timer adalah interval tertentu dalam detik yang berlaku untuk semua interface router yang menyatakan bahwa suatu route tidak dapat dicapai. 
  • Flash timer adalah waktu dalam detik dimana suatu route akan dihapus dari table routing.
Timer-timer ini dapat dirubah nilanya dengan menggunakan perintah: 
Router(config)#timers basic <update invalid holddown flash> 
Beberapa perintah penting yang dapat digunakan untuk memeriksa konfigurasi routing protocol adalah:
  • show ip protocol untuk menampilkan protokol yang digunakan 
  • show ip route untuk menampilkan daftar isi suatu tabel route 
  • show ip interface untuk menampilkan status konfigurasi IP di router dan konfigurasi parameter setip interface 
  • debug ip rip atau debug ip igrp untuk melacak kesalahan
2. Interior Gateway Routing Protocol (IGRP) 
IGRP (Interior Gateway Routing Protocol) adalah juga protocol 
distance vector yang diciptakan oleh perusahaan Cisco untuk mengatasi kekurangan 
RIP. Jumlah hop maksimum menjadi 255 dan sebagai metric, IGRP menggunakan bandwidth, MTU, delay dan load.
IGRP adalah protocol routing yang menggunakan Autonomous System (AS) yang dapat menentukan routing berdasarkan system, interior atau exterior. Administrative distance untuk IGRP adalah 100.
Untuk menerapkan IGRP ke suatu router, caranya: 
Router (config)# router igrp 101 
dimana 101 adalah nomor autonomous system Untuk menerapkan IGRP tersebut ke suatu network address: 
Router (config-router )#network <net ID> 
Konfigurasi IGRP pada praktikum yang telah dilaksanakan adalah 
sebagai berikut:
Konfigurasi IGRP pada Router1: 
Router1(config)#ip routing 
Router1(config)# router igrp 101 
Router1(config-router )#network 192.168.1.0 
Router1(config-router )#network 192.168.4.0 
Router1(config-router )#^Z 
Router1#copy run start

Konfigurasi IGRP pada Router2: 
Router2(config)#ip routing 
Router2(config)# router igrp 101 
Router2(config-router )#network 192.168.2.0 
Router2(config-router )#network 192.168.4.0 
Router2(config-router )#network 192.168.5.0 
Router2(config-router )#^Z 
Router1#copy run start
Konfigurasi IGRP pada Router3: 
Router3(config)#ip routing 
Router3(config)# router igrp 101 
Router3(config-router )#network 192.168.3.0 
Router3(config-router )#network 192.168.5.0 
Router3(config-router )#^Z 
Router3#copy run start
Seperti juga protokol RIP, IGRP merupakan jenis protokol routing yang disebut classful yang tak mengenal subneting. Setelah semua routing IGRP pada router difonfigurasi, maka routing sudah bisa berjalan. Satu hal yang diperhatikan pada informasi routing adalah kode “I” yang memuat konfigurasi untuk protokol IGRP
Terima kasih .......