Slide # 1

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 2

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 3

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 4

Far far away, behind the word mountains, far from the countries Vokalia and Consonantia, there live the blind texts Read More

Slide # 5

Baru belajar ngeblog gan..... Read More

Jumat, 23 Mei 2014

Analisis Perancangan Jaringan Komputer



Hehehehheh, sebelumnya saya minta maaf kalo lancang berani menulis setting mikrotik
untuk speedy, karena saya sendiri juga masih baru belajar. Akan tetapi mungkin dan
semoga sedikit tips yang saya dapetnya juga dari tutorial di blog masjitos.blogspot.com/
atau juga berdasarkan referensi tutorial - tutorial yang laen. Saya hanya memberikan
sedikit saja sebatas sebisa saya. Saya juga cuma kopi paste dari blog tersebut blog
masjitos, silahkan anda liat sendiri
Sebelumnya saya gambarkan dulu skema jaringannya:

LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNET
Untuk  LAN,  kita  pake  kelas  C,  dengan  network  192.168.0.0/24.  Untuk  Mikrotik RouterOS,  kita  perlu  dua  ethernet  card.  Satu (ether1 -192.168.1.2/24)  untuk
sambungan ke Modem ADSL dan satu lagi (ether2 - 192.168.0.1/24) untuk sambungan ke LAN. Untuk Modem ADSL, IP kita set 192.168.1.1/24.
Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan mengetikkan “/” Set IP untuk masing² ethernet card
ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1
ip address add address=192.168.0.1/24 interface=ether2

Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut: /ip address print
Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yg ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benar ping 192.168.1.1
ping 192.168.0.10
Menambahkan Routing
ip route add gateway=192.168.1.1
Setting DNS
ip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yes
ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes
Karena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka DNS yg aq pake ya punya Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda. Setelah itu coba Anda lakukan ping ke yahoo.com misalnya: ping yahoo.com Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benar Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading Agar semua komputer  yg  ada  di  LAN  bisa  terhubung  ke  internet  juga,  maka  Anda  perlu menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik.
/ip firewall nat add
chain=srcnat
action=masquerade







out-interface=ether1
Sekarang  coba  lakukan  ping  ke  yahoo.com  dari  komputer  yang  ada  di  LAN  ping yahoo.com  Jika  hasilnya  sukses,  maka  setting  masquerade  sudah  benar  DHCP (DynamicHost Configuration Protocol) Karena alasan supaya praktis, temenku pengin pake DHCP Server. Biar klo tiap ada klien yang konek, dia ga perlu setting IP secara manual. Tinggal obtain aja dari DHCP Server, beres dah. Untungnya Mikrotik ini juga ada fitur DHCP Servernya. Jadi ya ga ada masalah..
Membuat IP Address Pool
/ip pool add name=dhcp-pool
ranges=192.168.0.2-192.168.0.254
Menambahkan DHCP Network
ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/24 gateway=192.168.0.1
dns-server=202.134.1.10,202.134.0.155
Menambahkan Server DHCP
/ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no
interface=ether2
address-pool=dhcp-pool
Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address dari Server  DHCP.  Jika  sukses,  maka  sekali  lagi,  settingannya  udah  bener  Bandwidth Control Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu dilakukan yg namanya bandwidth management atau bandwidth control Model yg saya  gunakan  adalah  queue  trees.  Untuk  lebih  jelas  apa  itu,  silahkan  merujuk  ke situsnya Mikrotik Kondisinya seperti ini: Koneksi Speedy kan katanya speednya sampe 384/64 Kbps  (Download/Upload), nah kondisi itu sangat jarang tercapai. Jadi kita harus cari estimasi rata²nya. Maka saya ambil minimalnya untuk download bisa dapet sekitar 300  Kbps  dan  untuk  upload  aq  alokasikan  50  Kbps.  Sedangkan  untuk  yg maksimumnya, untuk download kira²  380 Kbps dan upload  60 Kbps. Lalu, jumlah komputer klien yang ada saat ini adalah 10 buah. Jadi harus disiapkan bandwidth itu untuk dibagikan kepada 10 klien tersebut. Perhitungan untuk masing² klien seperti ini: Minimal Download: 300 / 10 * 1024 = 30720 bps Maximal Download: 380 / 10 * 1024 = 38912 bps Minimal Upload: 50 / 10 * 1024 = 5120 bps Maximal Upload: 60 / 10 * 1024 = 6144 bps Selanjutnya kita mulai konfigurasinya:

Tandai semua paket yg asalnya dari LAN
/ip firewall mangle add src-address=192.168.0.0/24 action=mark-connection
new-connection-mark=Clients-con
chain=prerouting
/ip firewall mangle add
connection-mark=Clients-con
action=mark-packet
new-packet-mark=Clients
chain=prerouting








Menambahkan rule yg akan membatasi kecepatan download dan upload
/queue tree add
name=Clients-Download
parent=ether2
packet-mark=Clients
limit-at=30720
max-limit=38912
/queue tree add name=Clients-Upload parent=ether1
packet-mark=Clients
limit-at=5120 max-limit=6144
Sekarang coba lakukan test download dari beberapa klien, mestinya sekarang tiap2
klien akan berbagi bandwidthnya. Jika jumlah klien yg online tidak sampai 10, maka
sisa bandwidth yang nganggur itu akan dibagikan kepada klien yg online. Graphing
Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa.
Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC Mikrotik kita. tool
graphing set store-every=5min Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg
lewat semua interface yg ada di PC Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan
ether2.
/tool graphing interface add-interface=all store-on-disk=yes

Sekarang  coba  arahkan  browser  anda  ke  IP  Router  Mikrotik.  Klo  aq  di  sini:
http://192.168.0.1/graphs/ Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router
Anda. Coba klik salah satu, maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat
pada interface tersebut. Dari tutorial diatas saya cuma sampai mengambil langkah pada setting  penambahan  NAT  (  masquerade  )  saja.  Karena  menurut  saya  DHCP  yang sifatnya berubah ubah jadi nanti saat mau limit BW nya terkadang ip tidak sama. CMIIW. dan untuk setting limit saya melakukannya pada remote winbox yang lebih mudah, nah pertanyaan untuk saya sendiri. Kapan graph tool nya kamu install nak ? hehehhee... ok semoga berguna semuanya.



Ditulis oleh abu aisyah di/pada Juli 15 , 2007
MikroTik RouterOS? adalah sistem operasi dan perangkat lunak yang dapat digunakan untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk ip network dan jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hostspot.
Kemarin, ada temen yg minta tolong di-setting-kan PC routernya. Dia pake Mikrotik RouterOS. Aq juga ga tau knapa kok dia milih Mikrotik.. Aneh² ae.. Klo untuk Linux seh aq udah biasa pake + nyetting, tapi klo yg namanya Mikrotik blom pernah sama sekali. Tapi menurutku paling ya gitu² aja kaya Linux OS yg laen.. Ya udah aq sanggupin aja..
Oia, aq ga akan mbahas gmn cara instalasinya Mikrotik RouterOS. Jadi untuk instalasinya silahkan merujuk ke situsnya Mikrotik.







Sampai di lokasi, aq coba ngeliat seperti apa seh Mikrotik itu Seperti biasa, klo pertama kali aq
berhadapan dengan console, perintah pertama yg aq ketikkan adalah ls untuk ngeliat isinya
direktori. Tapi apa hasilnya? Ternyata perintah ls ga dikenali di Mikrotik.. Aq coba perintah²
Linux laennya, hasilnya jg sama, ga dikenali. Hmm.. Trus aq coba tekan tombol TAB, voila..
Terus kluar sederetan perintah² gitu.. Ternyata fungsinya sama kaya bash completion di Linux..
Aq liat isinya.. Ohh.. Ternyata gini toh Mikrotik itu.. Aq coba ketik ip, maka kita langsung masuk ke sub menu ip. Aq tekan TAB lagi, trus aq ketik address, tekan tombol ENTER, maka langsung masuk ke sub menu ip address. Terus aq coba ketik “..” (without quotes) ternyata langsung kembali ke sub menu ip lagi. Ohh.. I see.. Jadi gini ya.. Klo misal dari sub menu apapun dan kita pengin kembali ke root menu, langsung ketik aja “/“.
Oke.. Aq rasa perkenalannya udah cukup. Sekarang saatnya kita “menggarap” si Mikrotik ini biar bisa berfungsi sebagaimana yg diharapkan..
Sebelumnya saya gambarkan dulu skema jaringannya:
LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNET
Untuk LAN, kita pake kelas C, dengan network 192.168.0.0/24. Untuk Mikrotik RouterOS, kita perlu dua ethernet card. Satu (ether1 - 192.168.1.2/24) untuk sambungan ke Modem ADSL dan satu lagi (ether2 - 192.168.0.1/24) untuk sambungan ke LAN. Untuk Modem ADSL, IP kita set 192.168.1.1/24.
Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan mengetikkan
“/”
Set IP untuk masing²ethernet card
ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1
ip address add address=192.168.0.1/24 interface=ether2
Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut: ip address print
Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yg ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benar
ping 192.168.1.1
ping 192.168.0.10
Menambahkan Routing
ip route add gateway=192.168.1.1
Setting DNS
ip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yes
ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes
Karena koneksi ini menggunakan Speedy dari Telkom, maka DNS yg aq pake ya punya Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda.
Setelah itu coba Anda lakukan ping ke yahoo.com misalnya: ping yahoo.com
Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benar
Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading







Agar semua komputer yg ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda perlu menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik.
ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1
Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN ping yahoo.com
Jika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benar DHCP (DynamicHost Configuration Protocol)
Karena alasan supaya praktis, temenku pengin pake DHCP Server. Biar klo tiap ada klien yang konek, dia ga perlu setting IP secara manual. Tinggal obtain aja dari DHCP Server, beres dah. Untungnya Mikrotik ini juga ada fitur DHCP Servernya. Jadi ya ga ada masalah..
Membuat IP Address Pool
ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.254
Menambahkan DHCP Network
/ip dhcp-server network add address=192.168.0.0/24 gateway=192.168.0.1 dnsserver=202.134.1.10,202.134.0.155
Menambahkan Server DHCP
ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether2 address-pool=dhcp-pool
Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address dari Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah bener
Bandwidth Control
Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu dilakukan yg namanya bandwidth management atau bandwidth control
Model yg saya gunakan adalah queue trees. Untuk lebih jelas apa itu, silahkan merujuk ke situsnya Mikrotik
Kondisinya seperti ini:
Koneksi Speedy kan katanya speednya sampe 384/64 Kbps (Download/Upload), nah kondisi itu sangat jarang tercapai. Jadi kita harus cari estimasi rata²nya. Maka saya ambil minimalnya untuk download bisa dapet sekitar 300 Kbps dan untuk upload aq alokasikan 50 Kbps. Sedangkan untuk yg maksimumnya, untuk download kira² 380 Kbps dan upload 60 Kbps.
Lalu, jumlah komputer klien yang ada saat ini adalah 10 buah. Jadi harus disiapkan bandwidth itu untuk dibagikan kepada 10 klien tersebut.
Perhitungan untuk masing² klien seperti ini:
Minimal Download: 300 / 10 * 1024 = 30720 bps\
Maximal Download: 380 / 10 * 1024 = 38912 bps
Minimal Upload: 50 / 10 * 1024 = 5120 bps
Maximal Upload: 60 / 10 * 1024 = 6144 bps
Selanjutnya kita mulai konfigurasinya:
Tandai semua paket yg asalnya dari LAN







ip firewall mangle add src-address=192.168.0.0/24 action=mark-connection new-connection-
mark=Clients-con chain=prerouting
ip   firewall   mangle   add   connection-mark=Clients-con   action=mark-packet   new-packet-
mark=Clients chain=prerouting
Menambahkan rule yg akan membatasi kecepatan download dan upload
queue  tree  add  name=Clients-Download  parent=ether2  packet-mark=Clients  limit-at=30720 max-limit=38912
queue tree add name=Clients-Upload parent=ether1 packet-mark=Clients limit-at=5120 maxlimit=6144
Sekarang coba lakukan test download dari beberapa klien, mestinya sekarang tiap2 klien akan berbagi bandwidthnya. Jika jumlah klien yg online tidak sampai 10, maka sisa bandwidth yang nganggur itu akan dibagikan kepada klien yg online.
Graphing
Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa. Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC Mikrotik kita.
tool graphing set store-every=5min
Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg lewat semua interface yg ada di PC Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan ether2.
tool graphing interface add-interface=all store-on-disk=yes
Sekarang coba arahkan browser anda ke IP Router Mikrotik. Klo aq di sini:
Nanti akan ada pilihan interface apa aja yg ada di router Anda. Coba klik salah satu, maka Anda akan bisa melihat grafik dari paket2 yg lewat pada interface tersebut.
Wew..  Akhirnya  selesai  juga  perkenalan  kita  dengan  Mikrotik  RouterOS  Silahkan  Anda simpulkan sendiri. Menurut Anda enak mana, pake Mikrotik atau pake Linux biasa? Klo aq seh mending pilih Linux, soalnya udah biasa.. Tapi Mikrotik juga lumayan kok.. Meski awalnya rada² bingung ama command²nya..









Setting dan konfigurasi Router Mikrotik
LAN —> Mikrotik RouterOS —> Modem ADSL —> INTERNET

Untuk    LAN,    kita    menggunakan    ip    address    class    C,    dengan    network 192.168.10.0/24.  Untuk  Mikrotik  RouterOS,  kita  perlu  dua  ethernet  card.  Satu (ether1 - 192.168.1.2/24) untuk sambungan ke Modem ADSL dan satu lagi (ether2 -192.168.10.1/24)  untuk  sambungan  ke  LAN.  Untuk  Modem  ADSL,  IP  kita  set 192.168.1.1/24.
Sebelum mengetikkan apapun, pastikan Anda telah berada pada root menu dengan mengetikkan “/”

1. Set IP untuk masing² ethernet card

Kutip
ip address add address=192.168.1.2/24 interface=ether1 (public)

ip address add address=192.168.10.1/24 interface=ether2 (local)
Untuk menampilkan hasil perintah di atas ketikkan perintah berikut:



ip address print
Kemudian lakukan testing dengan mencoba nge-ping ke gateway atau ke komputer yg ada pada LAN. Jika hasilnya sukses, maka konfigurasi IP Anda sudah benar

Kutip
ping 192.168.1.1

ping 192.168.10.10
2. Menambahkan Routing

ip route add gateway=192.168.1.1

3. Setting DNS

Kutip
ip dns set primary-dns=202.134.1.10 allow-remote-requests=yes







ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 allow-remote-requests=yes
Karena  koneksi ini menggunakan  Speedy dari Telkom, maka DNS yg  aq pake ya punya Telkom. Silahkan sesuaikan dengan DNS provider Anda.
Setelah itu coba Anda lakukan ping ke yahoo.com misalnya: ping yahoo.com

Jika hasilnya sukses, maka settingan DNS sudah benar

4. Source NAT (Network Address Translation) / Masquerading
Agar semua komputer yg ada di LAN bisa terhubung ke internet juga, maka Anda perlu menambahkan NAT (Masquerade) pada Mikrotik.
ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1 Sekarang coba lakukan ping ke yahoo.com dari komputer yang ada di LAN ping yahoo.com
Jika hasilnya sukses, maka setting masquerade sudah benar

5. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
Karena alasan supaya praktis, temenku pengin pake DHCP Server. Biar klo tiap ada
klien  yang  konek,  dia ga  perlu  setting  IP  secara  manual.  Tinggal  obtain  aja  dari
DHCP Server, beres dah. Untungnya Mikrotik ini juga ada fitur DHCP Servernya. Jadi
ya ga ada masalah..

* Membuat IP Address Pool

ip pool add name=dhcp-pool ranges=192.168.0.2-192.168.0.254



* Menambahkan DHCP Network
ip dhcp-server network add address=192.168.10.0/24 gateway=192.168.10.1 dnsserver=202.134.1.10,202.134.0.155

* Menambahkan Server DHCP

ip dhcp-server add name=DHCP_LAN disabled=no interface=ether2address-








pool=dhcp-pool
Sekarang coba lakukan testing dari komputer klien, untuk me-request IP Address dari Server DHCP. Jika sukses, maka sekali lagi, settingannya udah bener

6. Management Bandwidth
Agar semua komputer klien pada LAN tidak saling berebut bandwidth, maka perlu dilakukan yg namanya bandwidth management atau bandwidth control, idea: (saya menggunakan simple queue supaya lebih mudah ;

Kutip
queue simple add name=”Billing” target-address=192.168.10.2/32 dst-address=0.0.0.0/0
interface=Local queue=default priority=8 limit-at=16000/32000 max-limit=16000/64000
queue simple add name=”Kasir” target-addresses=192.168.10.3/32 dst-address=0.0.0.0/0 interface=Local parent=Shaping priority=8 queue=default/default limit-at=0/8000 maxlimit=0/256000 total-queue=default



Lanjutkan perintah tersebut untuk semua client yang ingin di limit bandwidth nya.

7. Graphing


Mikrotik ini juga dilengkapi dengan fungsi monitoring traffic layaknya MRTG biasa.
Jadi kita bisa melihat berapa banyak paket yg dilewatkan pada PC Mikrotik kita.
tool graphing set store-every=5min
Berikutnya yang akan kita monitor adalah paket² yg lewat semua interface yg ada di PC Mikrotik kita, klo di komputerku ada ether1 dan ether2.

tool graphing interface add interface=all store-on-disk=yes

Sekarang coba arahkan browser anda ke IP Router Mikrotik. Klo aq di sini:
Nanti  akan  ada  pilihan  interface  apa  aja  yg  ada  di  router  Anda.  Coba  klik  salah
satu,  maka  Anda  akan  bisa  melihat  grafik  dari  paket2  yg  lewat  pada  interface
tersebut.






Kita  mulai  setup  dari  modem  adsl  nya  sebagai  brigding  protocol  mode.  Settingnya  dapat  anda temukan dari manual masing-masing modem. Contoh setting bridging protocol pada modem TECOM AR1031 pada menu Advance setup > WAN.

Ikuti petunjuk gambar dibawah ini kemudian lakukan save/reboot.

















Selesai setting modem sebagai bridging yang tidak menyimpan password dan user ID anda di modem, bagi  anda  yang  ingin  mencoba  mengganti  IP  address  default  modem  bisa  di  konfigurasi  terlebih dahulu melalui PC client.
Caranya  :  kita  ubah  terlebih  dahulu  IP  modem  pada  Advance  Setup  >  LAN  IP  Address  contoh
192.168.100.1  lakukan  save/reboot.  Kemudian  lakukan  pengubahan  selanjutnya  di  IP  client  PC  ke
192.168.100.2 selesai. Silahkan anda coba ketik di web browser anda IP modem  (192.168.100.1).
Berhasil?
Kita lanjut ke CPU Mikrotik RouterOS nya.
Tentukan   IP   Address   masing-masing   LAN   card   anda,   misal   LAN   connector   dari   modem 202.202.202.202  (public),  dan  192.168.100.1  ke  jaringan  lokal  anda  (lokal).  Lakukan  perintah  ini terlebih dahulu jika anda ingin menspesifikasikan nama ethernet card anda.
/interface ethernet set ether1 name=public
/interface ethernet set ether2 name=lokal
Pastikan kembali dalam menentukan nama dan alur kabel tersebut, kemudian kita lanjut ke setting IP Address.
/ip address add address=202.x.x.x/24 interface=public
/ip address add address=192.168.100.1/24 interface=local /ip address> print
Pastikan LAN card anda tidak dalam posisi disabled. Selanjutnya anda bisa memasukkan entry PPPoE
Client.
/interface pppoe-client add name=pppoe-user-mike user=mike password=123 interface=public service-name=internet disabled=no
Sebetulnya perintah diatas dapat anda lakukan di winbox, jika ingin lebih mudah sambil cek koneksi jaringan anda ke mikrotik. Menentukan Gateway dan Routingnya dilanjutkan ke masquerading
/ip route add gateway=125.168.125.1 (IP Gateway Telkom Speedy anda) /ip route print








IP gateway diatas belum tentu sama, lihat terlebih dahulu ip PPPoE client anda. Jika anda belum yakin 100% ip client anda dan gateway nya, lakukan login dan dialing melalui modem anda terlebih dahulu bukan  pada  mode  bridging  seperti  diatas.  Pada  menu  Device  Info  akan  tampil  informasi  Default Gateway dan IP client pppoe anda. Ok?
Selanjutnya  masquerading,  untuk  penerusan  perintah  dari  routing  yang  diteruskan  ke  nat  firewall mikrotik untuk proses routing ke semua client yang terkoneksi
/ip firewall nat add chain=srcnat action=masquerade
Selesai.. tahap routing sudah terlaksanakan. Coba lakukan ping ke mikrotik dan gateway nya.  Jika anda  ingin  sharing  ke  komputer  client  jangan  lupa  masukkan  ip  gateway  pada  settingan  Network Connection (windows) sesuai dengan IP lokal pada mikrotik anda.
Banyak sekali settingan mikrotik yang dapat anda pelajari dari berbagai sumber. Jika terkesan terlalu rumit dengan sistem pengetikan anda bisa melakukannya dengan winbox mode, setiap tutorial yang anda butuhkan pun dapat anda copy dan paste ke winbox nya mikrotik.
Setting DNS dan Web Proxy Transparant
Input DNS dan web-proxy pun terasa lebih mudah di winbox mode, masukkan primary, secondary dan allow remote request nya, atau dengan perintah di terminal winbox.
/ip dns set primary-dns=203.130.206.250
/ip dns set primary-dns=202.134.2.5
/ip dns allow-remote-request=yes
/ip web-proxy set enabled=yes port=8080 hostname=proxy.koe transparent-proxy=yes
/ip firewall nat add in-interface=lokal dst-port=80 protocol=tcp action=redirect to-ports=8080 chain=dstnat dst-address=!192.168.100.1/24
Semoga membantu.



0 komentar :

Posting Komentar